PROJEK 2

 

Inilah Cara Membuat Kompor Oli Bekas Sederhana

Oli bekas selama ini dianggap sebagai limbah yang mencemari lingkungan. Namun, anda perlu tahu bahwa oli bekas bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Oli bekas bisa digunakan sebagai pengawet kayu, pelumas rantai dan gear, bahan bakar mesin diesel, pengobatan kudis pada hewan ternak, dan masih banyak lainnya. Bahkan oli bekas juga bisa anda gunakan untuk membuat kompor oli. Cara membuat kompor oli bekas sederhana pun cukup mudah dipraktekkan.

Inilah Cara Membuat Kompor Oli Bekas Sederhana
cara membuat kompor oli bekas sederhana

Dengan anda memanfaatkan oli bekas untuk membuat kompor oli, anda sebenarnya telah berupaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Lebih dari itu, anda juga bisa menghemat pengeluaran untuk membeli gas ataupun minyak tanah. Untuk itu, alangkah baiknya anda mencoba membuat kompor oli bekas yang sederhana ini. Mengenai bagaimana caranya, anda simak saja ulasan lengkap berikut ini.

Cara Membuat Kompor Oli Bekas Sederhana

Pembuatan kompor oli termasuk salah satu ide kreatif dalam mengatasi polusi, mahalnya gas tabung LPG, dan kelangkaan minyak tanah. Kompor oli bekas itu sendiri terbukti memiliki banyak keunggulan. Sebut saja bahan bakarnya tak perlu dipanaskan, bisa memakai minyak bekas tanpa perlu diolah terlebih dahulu, bahan bakar bisa diisi setiap saat, dan bisa memakai satu atau lebih jenis bahan bakar. Penggunaan kompor oli bekas pun membuat kepala kompor lebih awet karena tidak terkena api.

Dengan proses pembakaran yang sempurna, bahan bakar yang digunakan sangatlah awet. Api yang dihasilkan pun mendekati warna biru. Lebih dari itu, kompor oli ini bisa dipakai dalam pengecoran besi, tembaga, aluminium, dan untuk memasak. Hanya saja, pastikan anda merancangnya sendiri sesuai dengan kebutuhan. Melihat banyaknya keunggulan kompor oli, tak ada salahnya bagi anda untuk mencoba membuatnya. Adapun cara membuat kompor oli bekas sederhana ialah sebagai berikut.

Siapkan Tungku

Langkah pertama yang perlu anda lakukan dalam membuat kompor oli bekas ialah menyiapkan tungku. Setelah itu, rangkai tungku seperti berbentuk zigzag.

Siapkan Blower

Setelah tungku siap, anda bisa segera siapkan blower. Penggunaan blower itu sendiri ialah sebagai pendorong bahan bakarnya.

Siapkan Oli

Langkah selanjutnya, anda perlu menyiapkan oli bekas. Sebelum digunakan, pastikan oli bekas yang anda miliki sudah dicampur dengan minyak goreng bekas. Selain itu, oli bekas juga perlu dicampur dengan solar.

Rangkai Bahan

Jika semua sudah siap, anda tinggal memasangkan semua bahan tersebut ke rangkai yang telah dibuat sebelumnya. Tak butuh waktu lama, anda sudah bisa memiliki kompor oli bekas.

Penggunaan Kompor Oli Bekas

Cara membuat kompor oli bekas sederhana ini dengan memanfaatkan alat berupa pipa galvanis. Dimana ukuran pipa galvanis tersebut sekitar 12.7 cm. Pipa galvanis dengan ukuran tersebut digunakan sebagai tungku kompor. Pipa galvanis juga dihadirkan dengan ukuran 1.5 cm sebagai penyambung blower pada bagian ujung dan 2.5 cm sebagai penyambung blower. Penyambung blower pada bagian ujung sengaja dibuat lebih kecil daripada penyambung blower utama agar mampu menghasilkan tekanan yang kuat. Blower memang berperan penting sebagai pengatur tekanan udara.

Mengenai cara menggunakannya, anda bisa menyalakan kompor oli bekas hanya dengan menuangkan pemicu yang bisa menggunakan etanol atau bensin. Setelah itu, anda bisa menyalakannya dengan menggunakan korek api. Langkah selanjutnya, anda bisa langsung menyalakan blower. Anda hanya perlu membuka kran oli agar oli bisa mengalir. Tak butuh waktu lama, kompor oli bekas bisa memperlihatkan proses pembakarannya. Anda pun bisa langsung menggunakannya.

Perlu diketahui, untuk menyalakan api selama 30 menit dibutuhkan 4 liter oli dengan pengapian sebesar 10 kali lebih panas daripada kompor gas biasa. Jika anda membeli, umumnya harga oli berkisar 100 ribu per drum yang isinya 150 liter. Hal ini berarti bisa kuat sampai 37 jam untuk 1 drumnya. Selain efisien, pemanfaatan oli bekas juga menjadi salah satu wujud kesadaran akan menanggulangi pencemaran lingkungan akibat oli bekas dari jutaan kendaraan setiap bulannya.

Cara membuat kompor oli bekas sederhana dan mudah ini pun bisa anda coba praktekkan sendiri di rumah. Selain untuk masak harian, anda juga bisa menggunakan kompor oli bekas untuk menjalankan bisnis kuliner. Dijamin anda bisa lebih menghemat pengeluaran.

Kompor Unik Berbahan Bakar Oli Bekas dan Air Garam

Lebih Irit dan Mampu Saingi Kompor Gas dan Minyak Tanah

 
 
KOMPOR ALTERNATIF: Kompor dengan bahan bakar oli bekas dan air garam saat dilakukan uji coba. /RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

ADVERTISEMENT

Di rumah, kompor menjadi salah satu perlengkapan yang wajib ada di dapur. Namun, jika biasanya kita melihat kompor dengan bahan bakar minyak tanah ataupun gas, berbeda halnya pada kompor yang penulis temui kali ini. Kompor ini justru berbahan bakar oli bekas dan air garam.

RACHMAD RHOMADHANI

OLI bekasdari kendaraan biasanya sering kita temui banyak yang terbuang begitu saja. Mengapa? Karena memang dari kata bekas itu menandakan dari pemanfaatannya yang dianggap sudah tak ada lagi.

Namun, siapa menyangka di tangan–tangan kreatif penggiat lingkungan dan barang bekas. Oli bekas itu justru menjadi sesuatu yang memiliki manfaat. Bagaimana tidak, dari oli bekas tersebut justru dapat dijadikan bahan bakar pengganti dari minyak tanah ataupun gas pada umumnya.

ADVERTISEMENT

“Daripada oli bekas itu dibuang begitu saja. Ya, awal dari situlah kita mulai memikirkan cara bagaimana oli bekas dapat tetap bermanfaat,” ungkap Sumarsana salah seorang penggerak kompor unik saat mengawali perbincangan kepada penulis kemarin (13/6).

Bahkan, dari perbincangan yang cukup hangat kepada penulis. Sumarsana mengaku bahwa diklaim kompor uniknya itu pun lebih irit. Dan tentunya, dari kompor itu mampu menyaingi kompor pada umumnya.

Ya, karena memang kompor hasil karya yang juga sebagian besar dari barang bekas itu. Mampu mengeluarkan kobaran api yang cukup besar dan bewarna biru. Ini tentu tak ubahnya seperti kompor gas yang ada di setiap rumah tangga.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Kompor ini apinya warna biru. Tapi, ini ada triknya mengapa bisa bewarna biru dan bukan hitam. Padahal, oli bekas itu jelas warnanya hitam melekat,” ujarnya seraya mulai menguji coba kompornya bersama penggiat lainnya.

Di hadapan penulis pun uji coba kompor itu dilakukan. Dan sembari menunggu api itu membiru, Sumarsana menjelaskan bahwa warna biru itu dari adanya air garam grasak. Yang mana, dari percampuran dua bahan tersebut yang membuat apinya membiru.

“Kalau secara kimia saya belum paham betul. Hanya, ini dari uji coba yang ada berhasil. Bahwa memang air garam itu mampu membuat api menjadi biru,” katanya.

Diceritakannya juga, kompor unik yang dirancangnya itu secara umum dari barang bekas. Misalnya, pada tangki dan rangkaian besi yang menuju pada tungku. Di mana semua itu dari barang bekas yang tentunya tak terpakai lagi, atau tepatnya dari bekas mesin rumput yang sudah rusak.

“Ini dari tangki mesin rumput yang rusak. Nah, daripada dibuang sehingga dijadikan tempat bahan bakarnya. Tentunya, itu memiliki manfaat bukan,” ucapnya sembari menunjukkan tangki tersebut.

Alhasil, uji coba pun terus berlangsung. Dari pantauan penulis, pertama pada tungku yang terbuat dari tanah liat, terlebih dahulu dimasukkan sekam atau kayu-kayu kecil. Tujuannya yakni agar terdapat bara apinya dahulu.

Dan dengan adanya blower sebagai pendorong dari dua campuran bahan oli bekas dan air garam. Api pun mulai muncul dan perlahan warna menjadi biru. Diketahui, dalam metode ini tak harus menggunakan blower. Melainkan, kipas angin biasa ataupun kipas bekas dari AC yang tak terpakai pun dapat dijadikan alternatif pengganti dari blower.

“Ini karena adanya blower saat kami mendesain. Ya, sehingga memang menggunakan yang ada dulu. Ke depannya, untuk lebih menghemat anggaran. Maka, bisa saja menggunakan kipas bekas AC yang tak terpakai lagi,” terangnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, sebenarnya untuk tungku yang ada bahwa dari drum bekas pun dapat menjadi alternatif. Hanya, memang tergantung dari tempat di mana kompor itu berada. Apakah pada ruang yang cukup luas ataupun sebaliknya.

“Drum bekas kita ada, tapi karena memang desain kompor ini akan digunakan ke ruang yang sempit. Sehingga menggunakan tungku tanah liat yang ukurannya seperti kompor pada umumnya,” katanya.

Meski, pihaknya tak menampik bahwa dari hasil karya itu tetap akan ada penyempurnaan. Misalnya, dengan lebih mengubah desain pada pipa besi yang ada dengan bentuk melingkar. Asal, tetap tak terlalu dekat dengan api pada tangki dan blowernya.

“Ini percobaan pertama. Tapi, kita akan tetap lakukan penyempurnaan kembali. Hanya, mengenai teknis api yang sudah berwarna biru, itu sudah membuahkan hasil yang baik menurut kami,” ucapnya kembali.

Dari pantauan penulis, kompor unik itu memang dari segi desain memang masih cukup ribet. Namun, fungsi dari kompor sendiri sudah dapat terpenuhi secara baik. Termasuk, tempat tungku sebagai kuali dan ceret air. Penempatannya sudah baik dan benar.

Dan dari penjelasan Sumarsana, dalam satu tangki oli bekas dan air garam yang masing-masing berkisar 1,5 liter. Itu dapat memasak air hingga lima kali. Artinya, itu jauh lebih irit dibandingkan dengan kompor pada umumnya. “Tapi, sekali lagi kami akan lakukan penyempurnaan. Mudah-mudahan ke depan akan jauh lebih baik lagi,” tuturnya.

Ditanya mengenai cara mengatur besar ataupun kecilnya api? Ia mengatakan bahwa ada pada keran sebagai kuncinya. Namun, tetap dalam mengatur keran terdapat aturan sendiri agar seimbang antara keluarnya oli bekas dan air garam. Pasalnya, jika tak seimbang api akan menjadi hitam. Tentu ini akan berpengaruh pada masakan di atas tungku tersebut. Salah satunya masalah aroma yang ditimbulkan dari oli bekas tersebut.

“Aturannya 2/3. Maksudnya yaitu dua air garam dan tiga oli bekas. Jadi, api itu tetap seimbang. Jangan sampai berlebih, oli bekas yang keluar jauh lebih banyak ketimbang air garam,” jelasnya.

Ditambahkannya juga, sejauh ini dalam pembuatan kompor unik itu sendiri. Ia mengaku bahwa tak kurang dari 1 hari. Ini asalkan bahan-bahan yang ada sudah tersedia sebelumnya. Sehingga proses pembuatannya pun tak membutuhkan waktu lama. “Setengah hari sudah selesai, karena memang harus dilas dahulu untuk menyatukan antar sisinya,” ucapnya.

Lebih lanjut, untuk nama kompor uniknya itu sendiri. Sumarsana mengaku memang untuk nama masih dipikirkannya terlebih dahulu. Hanya, jika melihat dari sejarah pembuataannya, yang mana nama dari kompor unik itu yakni Kompor Subur Mulya.

Mengenai alasannya sendiri? Ia menjelaskan bahwa itu karena memang pembuat gagasannya itu terdapat sosok 4 orang, termasuk dirinya. Meliputi, Sumarsana, Burhanuddin, Mahmudin dan Ibu Yulia. “Namanya ini Kompor Subur Mulya, karena memang ini diambil dari singkatan para penggagasnya,” tutupnya. (rt)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama