Toyota Kijang Super KF40/KF50
Pada tahun 1986, PT Toyota Astra Motor memperkenalkan generasi ketiga dari Kijang. Kijang baru generasi ketiga ini kelak akan lebih dikenal oleh masyarakat sebagai Kijang Super dimana kata Super ini muncul dari striping Kijang tipe teratas yang disebut dengan nama Super Kijang. Sesuai dengan ekonomi Indonesia yang semakin membaik, Kijang mulai tersedia dalam bentuk mobil penumpang pada generasi yang memiliki kode KF40 untuk sasis pendek dan KF50 untuk sasis panjang ini.
Desain mobil ini meskipun sama sama berbentuk kotak dengan kijang sebelumnya, namun mobil ini memiliki beberapa sudut yang sedikit membulat sehingga desainnya lebih manis dibandingkan kijang sebelumnya meskipun konsepnya masih tetap KBNS atau Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana. Kijang yang sebelumnya didesain khusus untuk mobil barang mengalami perubahan konsep pada generasi ini dimana Kijang bisa dijadikan mobil barang atau mobil penumpang nyaman untuk keluarga. Bodinya sendiri dirancang menggunakan aplikasi CAD yang menjadikannya Kiajng pertama yang dirancang demikian. Desain keseluruhannya sendiri terlihat seperti paduan antara Toyota Hilux dan Land Cruiser diperkecil dan memakai ban kecil.
Ciri khas dari Kijang Super dibagian eksteriornya adalah bentuk grill depan berwarna hitam dengan lampu depan kotak sealed beam. Didepan grillnya terdapat emblem bertuliskan TOYOTA besar berwarna putih karena pada jaman itu belum ada logo Toyota yang dikenal sekarang/ Bumper yang digunakan masih berbentuk besi kotak dengan cover pinggirnya yang terbuat dari fiberglass berwarna hitam. Pada varian minibus karoseri rekanan pabrikan seperti Nusa Cendana Harum (NCH), Superior Coach (SC) dan Nasmoco, pintu samping belakangnya hanya ada disisi kiri dengan jendela model geser. Dibagian interiornya sendiri dashboard yang digunakan berwarna cokelat dengan interior cokelat muda. Selain itu ciri khas lainnya ada pada peletakan tangki BBM yang berada dibelakang mobil sementara ban cadangan berada disisi kanan dibawah jok penumpang baris kedua.
Mesin yang digunakan mobil ini adalah Toyota 5K dengan konfigurasi 4 silinder OHV 8 valve berkapasitas 1500cc dengan karburator untuk memasok bahan bakarnya. Iterasi pertama dari mesin 5K ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 63Hp saja. Konon mesin dengan logo katakana Toyota dan berwarna oranye sehingga sebut saja dengan panggilan orange top ini masih impor dari Jepang. Untuk transmisi yang digunakan untuk mengerakkan roda belakangnya, digunakan transmisi manual 4 percepatan dan 5 percepatan untuk tipe Super Kijang.
Berbeda dengan Kijang generasi sebelumnya yang serba sederhana, Kijang Super sudah memiliki beberapa komponen canggih untuk kelas minibus dijamannya. Konon rancang dasar Kijang Super mengambil rancang dasar Toyota Deliboy dengan kode sasis KXC10V yang hanya diedarkan di Jepang. Komponen canggih yang dimaksud sebut saja suspensi depan model double wishbone meninggalkan desain per daun horisontal pada Kijang generasi sebelumnya. Pada bagian belakang, masih digunakan per daun 5 lembar. Untuk meningkatkan keselamatan, rem depan Kijang Super sudah mengadopsi model cakram sementara bagian belakang masih teromol sementara varian standar masih menggunakan rem teromol.
Pada jamannya, Toyota memasarkan Toyota Kijang dalam beberapa varian. Yang pertama adalah Kijang standar yang menggunakan transmisi manual 4 percepatan, tanpa AC dan tanpa radio/tape serta rem depan teromol. Tipe standar ini tersedia baik dalam varian pickup maupun minibus. Kemudian tipe tertingginya adalah Super Kijang yang mamakai transmisi manual 5 percepatan, ban radial, AC opsional, radio/tape dan rem depan cakram solid yang tersedia baik varian minibus maupun pickup. Varian resmi Kijang yang paling langka mungkin adalah Sporty Kijang yang merupakan pickup dengan menggunakan velg racing palang 3, roll bar dengan cover fiberglass, bullbar depan dengan foglamp, stiker bodi Sporty Kijang, ban radial serta peletakan ban cadangan yang ada dibelakang roll bar.
Menurut Toyota, Kijang pada generasi ketiga mengandung sekitar 44% komponen dalam negeri. Salah satu komponen terbesar yang menyumbang local content ini adalah body. Karena bentuk Kijang yang sudah tidak lagi sekedar tekukan plat kasar, mesin press berkekuatan 1500 ton digunakan untuk mencetak bodi Kijang dari depan sampai bagian kabin depan. Untuk menyempurnakan sambungan potongan bodi Kijang ini, digunakan dempul. Versi bodi minibus Kijang ini disebut orang marketing Toyota jaman itu dengan nama full pressed body. Untuk karoseri bodi minibusnya, karena aturan "industri padat karya" jaman itu yang mengharuskan minibus dengan sasis model ladder frame bodinya dibuat oleh karoseri lokal, jadilah banyak perusahaan karoseri lokal yang juga membuat body minibus pada model ini dan memberi nama sendiri seperti misalnya Toyota Kijang Rover dan sebagainya. Versi bodi minibus standar pabrikan Kijang dibuat oleh karoseri rekanan Toyota seperti Nusa Cendana Harum (NCH), Superior Coach dan Nasmoco yang sebenarnya ketiganya berada dibawah kendali Toyota berhubung kepemilikannya yang sebagian besar ada ditangan Toyota Astra Motor.
Pada bulan Oktober tahun 1992 diluncurkan versi facelift dan dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Kijang Grand dengan kode sasis KF42 dan KF52. Dari bagian eksteriornya perbedaan dengan Kijang Super yang paling menonjol adalah headlamp depan model kotak besar, bentuk gril garis vertikal dengan emblem Toyota seperti yang dikenal sekarang, vel model racing atau velg kaleng dengan dop dan stiker bodi bertuliskan Grand Extra dengan desain yang berbeda dengan sebelumnya. Pada varian minibus karoseri Toyota, pintunya sudah berjumlah 5 dengan jendela samping tengah model geser sementara jendela samping belakangnya model tip top. Pada bagian interiornya dashboard model sedan yang menyatu antara konsol meter dengan konsol tengahnya dengan warna interior abu-abu sementara pada varian bawah masih mengenakan dashboard model lama namun berwarna abu-abu. Tangki BBM pada mobil ini dipindah ditempat dimana ban cadangan berada pada Kijang Super sementara ban cadangan diletakkan dikolong belakang mobil tempat dimana tangki BBM berada pada Kijang Super.
Bersamaan dengan munculnya facelit ini, Toyota Astra Motor memperkenalkan "Toyota Original Body" dimana pembuatan bodi mobil dibuat dengan cara mencetak plat besin dengan mesin press berkekuatan 1500 ton dan untuk menyambungkannya digunakan metode las spot welding atau yang dikenal orang sebagai las titik. Dengan teknologi ini, penggunaan dempul bisa dimimalisir sampai tidak ada sehingga Toyota dengan iklannya yang dulu menampilkan bodi kijang yang belum dicat dan ditempel ke sasis namun dinaiki satu keluarga mengklaim kalau bodi baru ini bebas dempul. Pembuatan bodi Kijang ini tidak lagi dioutsource ke karoseri rekanan Toyota seperti Nasmoco, NCH, dan Superior Coach namun sudah dibuat langsung oleh Toyota Astra Motor.
Selain eksterior, terjadi pembaruan juga pada mesin 5K dengan konfigurasi yang masih sama dengan 4 silinder OHV 8 valve ini dengan ciri kepala siilinder berwarna abu-abu dan terdapat logo Toyota sekarang serta tuning pada karburator yang membuat tenaganya naik menjadi 72Hp pada 5000Rpm dan torsi 119Nm pada 3200Rpm. Mesin 5K baru ini konon sudah dibuat oleh Toyota Astra Motor di Indonesia. Untuk menggerakkan roda belakangnya, digunakan transmisi manual 4 percepatan untuk beberapa tipe pickup dan SX serta 5 percepatan manual untuk yang lainnya.
Untuk tipe pabrikan yang memakai Toyota Original Body memiliki beberapa pilihan trim atau tipe. Tipe yang tersedia pada mobil ini antara lain SX, SSX dan SGX untuk sasis pendek. Untuk yang bersasis panjang pilihannya ada LX, LSX, LGX. Untuk varian pick up tersedia dalam pilihan sasis panjang dan pendek sekaligus. Beda tipe SX dengan LX misalnya hanya ada pada panjang sasisnya. Untuk tingkatannya, semua fiturnya sama persis.
Varian paling murah adalah tipe SX, LX, dan pickup. Kepanjangan SX dan LX adalah Short Extra dan Long Extra. Fitur mobil ini adalah masih menggunakan transmisi 4 percepatan, dashboard model lama berwarna abu-abu, dan rem depan dan belakang yang masih mengandalkan rem teromol atau drum brake. Dimasanya tipe ini banyak dipakai untuk mobil niaga karena fiturnya yang terlalu minim untuk dipakai sebagai angkutan keluarga.
Kemudian untuk tipe menengah yang diwakili oleh tipe SSX dan LSX yang merupakan singkatan dari Short Super Extra dan Long Super Extra. Fitur yang ditawarkan antara lain transmisi manual 5 percepatan, rem depan cakram solid, power steering sampai tachometer. Ciri khas pada bagian luarnya adalah penggunaan velg kaleng serta bodi yang masih ramping karena tidak adanya aksesoris tambahan bodi. Selain itu pada bagian grill depan tidak terdapat lapisan chrome.
Terakhir ada varian paling mewah dengan nama SGX dan LGX atau Short Grand Extra dan Long Grand Extra. Fitur yang ditawarkan antara lain tachometer, AC double blower, power window pada kedua pintu depan, sampai radio/tape merk alpine. Dibagian eksteriornya terdapat ubahan berupa tambahan over fender, alloy wheel dari Enkei sampai lapisan chrome pada bagian grill depan. Untuk versi karoseri lainnya yang jumlahnya tidak kalah banyaknya dan kadang malah fiturnya jauh lebih lengkap dibanding versi pabrikan bisa dilihat di macam-macam karoseri Kijang Super.
Macam-Macam Karoseri Toyota Kijang Super
Pada Agustus 1995, Toyota Astra Motor mengeluarkan kembali varian baru untuk Kijang Grand Extra dengan mesin 1800cc setelah mendengar berbagai keluhan konsumen utamanya pada mesin yang ngelitik serta kurang bertenaga dan boros. Mesin yang digunakan adalah mesin Toyota 7K dengan konfigurasi 4 silinder OHV 8 valve berkapasitas 1800cc dan karburator untuk memasok bahan bakarnya. Tenaga yang dihasilkan naik menjadi 80Hp pada 4800Rpm dan torsi 140Nm pada 2800Rpm. Pada bagian transmisinya digunakan transmisi manual 5 percepatan.
Fitur-fiturnya sendiri sama seperti varian LGX hanya saja terdapat perbedaan pada bagian grill depan yang memakai model vertikal mirip mobil jip, setir dengan logo toyota oval bukan tulisan TOYOTA seperti sebelumnya, velg model palang 6 berukuran 14 inch serta stiker bodi baru dimana tulisan Grand Extra berpindah kebagian baris ketika dengan tulisan Grand Extra 1.8. Untuk varian 1500cc masih tetap ada bahkan tipe tertinggi dari 1500cc ini adalah Kijang Super G yang stiker bodinya diletakkan dibagian baris ketiga. Aksesorinya mirip varian LSX dengan tampilan luar persis sama dengan Kijang 1800cc.
Kelebihan Toyota Kijang Super ini adalah mesinnya yang walau berteknologi kuno, namun sudah terbukti kehandalannya. Sparepart mobil ini sangat murah harganya dan tersedia dipelosok Indonesia mulai dari versi asli sampai KW. Bengkel yang bisa menangani juga sangat banyak berhubung hampir semua sekolah kejuruan otomotif diajarkan untuk menangani mesin seri K Toyota ini. Tidak heran kalau akhirnya banyak mobil kuno yang mesin aslinya sudah mati diganti dengan mesin 5K atau 7K Kijang yang terkenal bebas masalah. Posisi duduk pengemudi mobil ini juga bisa memberikan pandangan yang sangat luas untuk orang Indonesia dengan tinggi rata-rata saat itu (165cm).
Kelemahan mobil ini adalah konsumsi BBM yang terkenal boros. 1 liter bensin untuk menempuh jarak 8 kilometer pun bisa dibilang sangat irit untuk mobil ini. Bagi yang menginginkan fitur canggih, sebaiknya lupakan mobil ini karena fitur power window untuk mobil ini saja baru muncul pada edisi terakhirnya dan jumlahnya pun hanya ada 2 untuk mengoperasikan jendela depan saja karena jendela belakangnya masih model geser seperti angkot kecuali untuk versi karoseri lokal. Berhubung mesin aslinya dipakai untuk sedan kecil dan ringan seperti Corolla, mesin seri K pada Kijang ini terasa kurang bertenaga untuk dipakai ngebut dan cukup berisik kala menyentuh redline.
Harga mobil ini bervariasi mulai dari 25jutaan untuk Kijang super hingga 60jutaan untuk Grand Extra tergantung kondisi. Versi minibus buatan karoseri terutama karoseri yang tidak terlalu favorit harganya juga lebih murah dibandingkan versi karoseri pabrikan atau karoseri favorit seperti Nusa, Nasmoco atau Superior. Mobil ini sangat cocok dipakai untuk angkutan keluarga dengan biaya yang tidak terlalu banyak atau sekedar untuk orang yang sedang belajar memelihara mobil tua karena kemudahan dan murahnya biaya dalam perawatannya.
Spesifikasi Toyota Kijang Super ini adalah sebagai berikut:
Toyota Kijang Super / Grand Extra | |
---|---|
Jenis | Minibus / Pickup |
Tipe | KF40 / KF50 |
Mesin | 5K OHV 1500cc 7K OHV 1800cc |
Bore X Stroke | 80.5 X 73.0 mm (5K) 80.5 X 87.5 mm (7K) |
Sistem Bahan Bakar | Karburator |
Transmisi | Manual 4 Speed Manual 5 Speed |
Wheelbase | 2.500 mm |
Panjang | 4.360 mm |
Lebar | 1.695 mm |
Tinggi | 1.390 mm |
- Toyota Corolla GL AE80 & SE Saloon EE80
- Toyota Crown Deluxe MS111 & MS112
- Jeep Gladiator dan Kaiser M715
- Ford Laser Lynx KL
- Volkswagen Caravelle T4
- Suzuki TS125 ER
- Chery Transcar & Transcab Q22
- Chevrolet Zafira A T98
- Trekka SUV bermesin Skoda
- Volkswagen Type 2 T2 "Kombi"
- Toyota Crown Lele S60
- Toyota Avanza F600 Generasi Pertama
Jadi inget naik kijang super bisa ber13 atau 15..mungkin yang long chassis ya
REPLYserasa jadi ikan sarden tuh
Saya kemarin muat 16 orang
malah jadi ajang lomba "angkut orang sebanyak-banyaknya naik kijang"...
.
.
.
.
boleh tu jadi lomba agustusan...
Mohon pencerahan karbu 7k dan 5k perbedaan yh di apa?
REPLYdetilnya kurang paham, tapi ukuran diameter skep dan spuyer beda menyesuaikan mesin
Kijang memang salah satu mobil yang paling melegenda ya
REPLYThis comment has been removed by the author.
REPLYSedikit koreksi, tahun 1992 TAM memperkenalkan teknologi "Toyota Original Body", yaitu pembuatan body mobil dengan mesin press 1500 ton serta metode spot welding (las titik) dan body mobil dibuat langsung oleh TAM. Sebelum tahun 1992, kijang masih Full Pressed Body, yaitu teknik pembuatan body yang dapat mengurangi penggunaan dempul sebanyak 2-5 kg dan body mobil masih dibuat oleh karoseri. Kijang bermesin 7K 1800 cc diproduksi pada tahun 1995, sebelum itu masih 5K 1500 cc
REPLYmantab, terimakasih koreksinya
Sampai saat ini kijang pick up 1988 saya masih kuat buat angkut furniture setiap hari
REPLYKijang memang top
kijang melegenda...sampai sekarang....apa akan ada versi terbaru setelah KIJANG-INOVA..?
REPLYbuat saya innova kurang lebih hilux karoseri tidak seperti kijang jaman buaya sampai kapsul yang jadi transportasi rakyat jelata...
Sebenarnya Innova dirancang untuk melanjutkan Kijang, toh Kijang dahulu yang punya hanya orang kaya baru atau yang sepadan, yang murah jaman dulu adalah Carry atau Zebra.
nggak kok, dlu kijang spadan sama carry dkk (hijet 1000, st20, kijang kf20) taun 84/85 sama-sama 3 jutaan untuk yang pikep. taun 86/87 sama-sama 10 jutaan kurang dikit. OKB dulu belinya sedan kecil yang harganya sudah 20an juta untuk sekelas corolla/civic jaman 86 dulu (gengsi dong naik pikep karoserian, kcuali mungkin orang desa).
\Perubahan terjadi sejak lahir Kijang Super yang menjadikannya naik kelas. Teman saya beli Kijang SGX 1992 harga Rp. 38 juta (LGX kisaran Rp. 40 juta), Carry Futura Adi Putro 1991 harga Rp. 20 juta.
Pengen beli , tapi nanti malah gak kepakai , enak e piye ki
REPLYSaya lagi cari nih kijang minibus lima pintu
REPLYSy jual kijang sper 91 nih om
Kijang Kotak (Super/Grand) dan Kijang Kapsul apa berbagi chassis dengan Toyota Hilux?
REPLYbeda. Hilux ada melengkungnya, Kijang lurus total. belum bicara ukurannya
This comment has been removed by the author.
REPLYAdmin..gimana caranya pesan dasboard kijang grand extra ke pabrik toyota
REPLYke Auto 2000 bagian parts bilang sama mbak-mbak admin "mau beli dashboard kijang" sambil bawa contekan noka/vin number. cuma ya jangan kaget kalau harganya mahal banget dibanding beli di toko onderdil
Permisi, numpang tanya cara membedakan kijang super dan grand extra di stnk gmn ya ? Kalo dilihat secara fisik ya hampir sama memang tapi apakah ada ciri2 khusus untuk membedakannya ? Terima kasih
REPLYMengapa dinamakan 5k dan 7k??? Mohon dijawab suhuu
REPLYK = jenis seri mesinnya
angka 5/7 = generasi keberapa dari mesinnya
Ada yg minat kijang super 91 long
REPLYsaya masih meilihara kijang pick up th 1988 dan alhamdulillah sampai sekarang masih saya pakai untuk angkut mebel tiap hari
REPLYfurniture kursi sofa
Kijang ya, jadi teringat pickup kijang saya, rakitan 92, bawaannya masih gearboks 4 speed & dashboard belum ada tachometer. Tapi begitu ada dana, langsung nyari dashboard kijang super yg mudaan (yg dilengkapi tacho) dan gearbox 5 speed, dikampakan mobil. Lumayan, cuman ngeluarin duit 1.8 jt
REPLYSetelah masa bakti selama lebih dari 5 taun, tu kijang pickup saya jual. Btw, harga jualnya malah lebih mahal dibanding saya beli dulu, walaupun dulu saya belinya second
Mantab. Memang tidak ada salahnya punya Kijang.
Punya saya kijang super kf 50 long itu di sebut kijang super apa kijang grand bang maaf kurang mencernai
REPLYAyah saya pernah punya Kijang generasi ke-3 ini selama 10 tahun. Beli tahun 1987, dijual tahun 1997. Keluaran karoseri New Armada, long wheelbase, transmisi 4 speed (berarti setaraf dengan model Commando LX keluaran karoseri-karoseri rekanan Astra). Nama modelnya = "Armando", tapi ini yang tipe standar; saya pernah liat di jalanan dulu, ada Armando yang lebih deluxe, bagian depan dan bagian belakangnya lebih terlihat mewah, dan keliatannya 5-speed. Armando ini adalah model keluaran New Armada yang berkapasitas 9 orang, dengan pintu belakang model belahan "Trooper terbalik". Makanya kita dulu sempat juluki, Armando = (New) Armada Commando, he he he.. Soal kehandalan mesin 5K 1500 cc ini jangan ditanya, selama 10 tahun si Armando ini sudah jalan ke mana-mana. Bodinya juga nggak keropos, mungkin karena kualitas karoseri New Armada yang termasuk jajaran karoseri top.
REPLY